Minggu, 18 Desember 2011

kehilangan - 181211:23.15

Malam tiba, dan kebiasaanku tak kunjung sembuh, yaitu tidur larut malam. haha. Aku akan mengganti password semua akunku menjadi sama, maklum aku seorang pelupa akut. Baru saja dibilang pelupa, uda lupa beneran, baru kemarin ku membuatnya, sudah lupa entah apa namanya. O-M-G!!

Gimana dong jadinya nasibku ini?

Ku ingat, dan terus ku ingat, namun nihil yang ku dapat. Ku coba otak atik segalanya, namun nol yang ku dapat.

Harus gimana aku ini?

Minta solusinya dong. Rasa mau mewek di tempat aku ini.

Ceritaku pada Minggu 181211

Baru terlelap tidur pada pukul dua dini akibat dari hobi baruku ini. hehe. Tidur yang tak puas dan terlihat jarum jam menunjukkan ke angka delapan dan teriakan sang mama dari luar yang membuatku beranjak bangun. Mata tak tertahan, merajut mimpi lagi dalam 30 menit.

Ku terbangun dan melihat hanya ada gorengan pisang dan ubi di meja makan. Huft, mama belum masak, pikirku. Ku terpanggil menuju teras depan. Mama sedang berkebun ditemani Ndud, adik kecilku yang berusia 5 tahun yang memberi keriangan di rumah kecilku ini. Ku hanya duduk termenung, pabila mama menyuruhku mengambil barang penunjang perbaikan kebunnya, ku ambilkan untuknya sambil teriming - iming berjalan.

Tak lama, datanglah sang tetangga yang sangat hobi menggosip di sana sini, termasuklah bersama mama. Ku hanya mendengar, bila terdapat kelucuan, ku hanya tertawa kecil tuk mendukung kelucuan mereka. Ndud juga tidak mau mengalah, dia juga ingin mengambil alih perhatian kami semua, namun yang muncul hanya keributan darinya.

Perut mulai berbunyi, tanda bahwa gorengan di perutku tlah tiada.Mulailah aku mengobrak - abrik dapur, ternyata mama sudah masak. haha. Senangnya hati. Mama masak mi tiaw goreng. Ueeennaaakkk tenaaannn. haha.

Selamat makan.
Setelah kenyang, tak lupa memakan 2 keping kapsul pink dan sampul yang berwarna pink dari dokter untuk kesembuhan batuk pilek yang telah lebih dari seminggu yang ku rasa.

Dapur berantakan setelah mama masak, ku bersihkan dan ku rapikan semua, nyampe Ndudnya juga ku bersihin dia pake sabun dan shampoo agar wangi dan bersih, kemudian barul lah aku. Ku tlah berjanji dengan kedua sahabatku di kelas, Hani dan Asih, untuk pergi ke pasar. Ku tak berniat untuk berbelanja, karna tak ada yang ingin ku beli dan uang pun tak ada. haha. Janjian setengah sebelas kita pergi, namun jadi jam sebelas baru turun dari rumah masing - masing, jadi total baru ketemu pada setenga dua belas. Ngaret ngaret, dasar Pontianak. haha. Kami pergi ke pasar Nusa Indah.

Tiba di sana. Aku dan Asih mengira hanya menjajali 1 atau 2 toko, namun lebih untuk Hani dan teman sekosannya. Hani dan teman yang ku tak tahu sapa namanya, hingga seluk beluk jalan tikus juga dijejalinya. Lama kelamaan ku dan Asih menyerah dan memutuskan menuggunya di parkiran.

Kira - kira setenga jaman kami menunggu mereka, yang muncul hanya Sari dan Tante Mi', sepupu seperjuangan dan seorang tante pembela keponakan yang teraniaya. haha.LEBAY.

Harusnya tempat yang dituju selanjutnya adalah pengademan, yaitu Mal. "Lamanya Hani dan temannya, apa yang dibeli nya?" pikirku. Bisa bejamur di parkiran kami kalo terlalu lama menunggu mereka. Jadi keputusan kami adalah (jengjengjeng) pergi ke Mal berdua tanpa Hani dan temannya. 

Dijalan, aku merasa tenggorokan kering dan ingin disirami air yang menyejukkan dahaga, dan terbesitlah kata es tebu dari mulut Asih. setelah menimbang - nimbang penyakitku ini, ku katakan "Dimana es tebu nya?" tanda persetujuan ku akan pantangan yang harus kuhindari. Sekali - kali kagak kenapa - kenapa.hehe.

Didapatlah es tebu di tepi jlan Gajah Mada. Di situ lah kami duduk, dan menghilangkan haus setelah lama berputar - putar. (Gelegekgelegek). Kami memperbincangkan apa yang kami cari di Mal, apa yang ingin dituju di dalam Mal, sementara kami tak memiliki jajan yang cukup untuk berbelanja di sana. Jadi, kami pulang ke rumah masing - masing tanpa menginjakkan kaki ke Mal.

Daa... Daa... Ati - ati di jalan. Kata - kata perpisahan tlah terlontar.

Hapeku bergetar di saku celana, Asih, ada apa ya? Dompet. Dompetnya ada padaku yang dititipkannya tadi dan belum di ambil - ambilnya. Mutar baliklah dia demi sang sompet berharga. Kemudian pulanglah kami.

Rumah kosong melompong. Papa lembur di kantornya dengan setumpuk kerjaan yang selalu menghantuinya untuk segera diselesaikan, mama dan Ndud pergi mengunjungi Mbah dan juga keluarga pada kumpul siang ini, dan adikku satu lagi, entaah kemana dia dengan teman - temannya.

Mata mengantuk,m tetapi harus tetap semangat, karna bentar lagi ketemu ama 'papa'.

Uda dulu ya, mau siap - siap ni.hehe.

Sabtu, 17 Desember 2011

PERKENALANKU

Aku hanya seorang anak perempuan yang berusia 18 tahun lebih beberapa bulan. Sedari kecil aku diasuh oleh kedua orang tuaku dengan bermacam - macam aturan yang mengikaat, mungkin itu cara mereka mendidik anak - anak mereka. Hanya saja nasib ku tak sebaik nasib dengan tiga saudaraku yang lainnya. Ya, baru - baru ini saja kumenerimanya, mungkin memang sudah nasib dan rezeki yang Tuhan atur sedemikian rupa untuk kebaikkanku. Positive thinking lebih mengademkan otak dan perasaanku.

Aku dilahirkan di dalam suatu keluarga yang hangat, keluarga yang selalu memenuhi segala kebutuhan yang kuperlui. aku sudah bersyukur dengan apa yang ku dapat hingga saat ini. Terima kasih ya Allah, engkau telah memurahkan rezekiku.

Aku memiliki bentuk fisik yang Alhamdulillah wajib kusyukuri. kulitku berwarna kuning langsat, mataku yang kecil, banyak orang yang mengira aku adalah keturunan etnis Tionghoa, rambutku hitam tebal yang sedikit ikal namun berbalut kain agar tak sembarang orang dapat melihat helaian rambutku, hidung yang tidak pesek dan juga tidak mancung, tubuh yang hanya 153 cm ini mampu menopang labih dari 50 kg berat badanku ini dikalaku mengurus, badanku bisa menggendut dalam hitungan hari, namun dapat mengurus dalam hitungan bulan. Betapa malangnya aku.

Ku TK 2 tahun, dan SD 6 tahun, selama 8 tahun itu dikelilingi orang - orang yang meiliki keyakinan yang sama denganku, jadi dalam mengikuti aturan sekolah, juga ku membiasakan diri untuk menutup auratku secara perlahan hingga telah menginjak remaja bru ku tersadar segala macam manfaat yang ku dapat. setelah lulus SD, ku melanjutkan SMP dan SMA negeri yang menjadi favorit di kotaku, aku bangga menjadi alumni di sekolahku dulu.

Di sekolah ku dipertemukan dengan sahabat - sahabatku yang sangat kusayangi, mereka selalu ada di saat ku senang, sedih, jatuh, bahkan terpuruk sekalipun. I love you all my best friends. Banyak hari - hariku dihabiskan dengan kalian semua. Aku ingin kita selalu bersama hingga kesuksesan kita dalam genggaman bahkan hingga maut menjemput.

 Selain keluarga, sahabat, dan teman - teman, hari - hariku juga ditemani seorang lelaki yang sangat ku cintai. Sungguh, ku hanya ingin dia menjadi teman hidupku untuk selamanya. Semoga Allah mengabulkan permintaanku bila itu yang erbaik untukku kelak. Ku menjalin tali kasih dengan nya hampir menginjak tiga tahun dengan terjangan ombak, paku melintang, dan badai yang menghancurkan semua, namun kami dapat bangun bersama untuk memperbaiki semua untuk menjadikan semua itu menjadi lebih baik dan lebih kokoh dibanding sebelumnya. I love you, papa.

Aku sekarang sudah jadi mahasiswa lo, sudah mengijak dewasa. Semoga ku bisa menjadi seorang yang dewasa dan berguna untuk orang disekelilingku. Amin. Aku mendalami ilmu d Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Matematika, yang jelas bukan jurusan yang sesuai dengan jurujsan saat ku SMA dulu, tapi ku tlah jatuh hati pada pelajaran yang satu ini akibat dari dorongan dan motivasi dari mama juga. Thanks mom, you're everything. Ouw iya, aku lupa bilang di universitas mana. Aku kuliah di Universitas Negeri di Pontianak, yaitu Universitas Tanjung Pura. Hal ini ku putuskan karna sang papa dan mama. Aku tak bisa jauh dari mereka dalam waktu yang panjang.

I LOVE YOU ALL

Sekian dulu perkenalan untuk malam ini. Uda larut banget, besok aku dibangunin pagi nih, mau berkebun, batrai lappy ku juga uda mnim. Daa... Met boobo untukku. Mimpi indah juga untukku.

Beautifull Night.

:))